Semua pasti punya jalannya masing-masing untuk menggapai cita-citanya, seperti gue mengambil jurusan gizi. Gue masih semester dua, masih awal banget untuk jenjang perkuliahan. Memang sih, waktu SMA gue mau banget masuk ke jurusan gizi, sampai-sampai gue ngecek semua yang berhubungan dengan jurusan gizi, seperti belajar apa aja? Ngapain aja si di jurusan gizi? Berapa nilai yang harus gue targetin di ujian masuk PTN? Gue juga udah percaya diri banget bilang ke orang tua mau ngambil jurusan gizi.
Sebenarnya, bapak gue dulu ga setuju kalo gue nerusin ke jurusan gizi soalnya katanya gizi itu tanggung, mendingan sekalian masuk kedokteran. Ya itu si pendapat bapak gue, gue tetap pada pendirian mengambil jurusan gizi. Kenapa gue tetap pada pendirian gue? Karena ada satu pegangan kuat gue, yaitu dari bunda, bunda membebaskan gue untuk mengambil jurusan asalkan gue suka dengan jurusan itu.
Gue ikut bimbingan belajar di luar sekolah. Ini adalah perwujudan usaha yang gue keluarin untuk bisa masuk PTN. Gue banyak belajar soal-soal dari tahun ketahun. Tapi, nggak selamanya gue rajin. Ada saatnya gue males untuk belajar. Tapi gue harus punya target, mau ngapain setelah ini? Gue nggak mau setelah lulus SMA gue kerja, nggak mau! Gue mau kuliah kaya bunda gue sampai Sarjana. Gue juga harus bisa mencontoh orang tua gue yang sekolah tinggi tidak hanya lulus SMA, karena orang yang kuliah lebih banyak ilmunya ketimbang dengan orang yang nggak kuliah. Usaha gue selain ikut bimbingan belajar adalah rutin baca Surat Yasin setelah maghrib dengan harapan Allah mengizinkan gue masuk ke jurusan yang gue mau.
Akhirnya, gue keterima di Kampus Non-Kedinasan di Jakarta. You know? Gue keterima di jurusan gizi! Rasanya kayak mimpi bisa lolos dari tes. AKHIRNYA GUE BISA KULIAH!!! Gue langsung nangis dan meluk bunda gue. Ucapan terima kasih kepada Allah pun tidak lupa.
Setelah berjalan sekitar dua bulan, gue ngerasa nggak nyaman masuk di jurusan gizi. Apa ini jalan hidup gue? Apa bener gue akan jadi ahli gizi nantinya? Pikiran-pikiran tersebut selalu terbayang-bayang di kepala karena gue sempet menyerah sangking banyaknya tugas yang diberikan sama dosen. Gue di jurusan gizi berasa masuk jurusan kedokteran. Gue serasa menyerah gitu aja dan nyimpulin "Oh gini toh jurusan gizi, capek banget!". Tapi pikiran itupun hilang setelah banyak temen-temen seperjuangan yang mensuport gue, ngasih dukungan dengan kata-kata yang buat gue mikir dua kali kalau ingin menyerah di jurusan gizi.
Setelah kejadian itu, gue lebih mencintai jurusan gue, lebih menikmati jurusan gue. Lalu, dari gue nggak bisa masak jadi bisa masak, dari yang nggak bisa ngulek cabai jadi bisa, dari yang takaran makanannya cuma segini akhirnya tau kalau itu nggak baik, banyak hal-hal yang ngerubah gue, ngerubah ke hal yang positif.
Gue tuntas semester satu. Gue berhasil menempuh semester satu!! Gue akan terus belajar serius di jurusan gizi dan menjadi kebanggaan orang tua serta bisa menggapai cita-cita gue. I want to be Nutritionist, Amin:)
0 komentar:
Posting Komentar